(evni sri wahyuni) Moderasi Beragama

                  Senin 10 Agustus 2020

                 MODERASI BERAGAMA

       Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah) berujar bahwa pentingnya nilai moderasi dalam bergama merupakan pangkal menumbuhkan dan mengeksplorasi ajaran agama yang damai dan teduh. 

    Moderasi agama adalah jalan tengah yang mengedapankan nilai keadilan, di mana bergama atau berprilaku sesuai dengan porsi yang telah ada. Tidak ada intrik untuk melebihkan atau mengurangi sebuah ajaran sebagaimana yang banyak terjadi di era saat ini. Dengan moderasi agama, kita akan menjalankan agama sesuai dengan apa yang telah dibawa oleh Nabi Muhammadid kepada kita. KH. Mustafa Bisri menganalogikan bahwa moderasi agama ibarat perintah makan dan minum tanpa harus berlebih-lebihan (Al-A'raf : 31).

   Kita tentu tahu bahwa radikalisme agama, atau konflik kekerasan yang banyak terjadi karena adanya prilaku berlebihan sehingga mereduksi nilai keadilan sebagai pondasi utama bermasyarakat. Agama dalam hal ini juga tentu harus dipahami dengan pemahaman yang adil agar tidak menimbulkan prilaku yang berujung pada konflik.

     Agama yang tidak dijalankan dengan adil akan membuat agama itu menjadi dagangan untuk mengelabui fakta yang ada. Oleh sebab itulah, ketika agama diangkat sebagai isu yang menyebabkan kekacauan akan serta-merta dibenarkan tanpa pengetahuan dan proses dialog terlebih dahulu. Agama hanya akan dikooptasi sebagai barang untuk membenarkan segala tindakan yang dilakukan, sehingga banyak kelompok yang memiliki kepentingan menjadikan agama sebagai pendorong untuk menimbulkan kekacauan demi tercapainya sebuah kepentingan. Pilpres 2019 adalah contoh betapa mirisnya agama diposisikan sebagai dagangan politik praktis. Nyatanya, pada ujungnya yang merasa tersakiti adalah kelompok-kelompok yang berjuang atas nama agama itu sendiri.

    Sebagai umat beragama, tugas kita adalah menyampaikan agama sebagai sebuah ajaran yang mencerahkan pikiran dan tindakan dalam konteks apapun. Agama harus mampu menghadirkan rasa adil agar setiap konflik yang muncul bisa menemukan penyelesaian. Agama harus dijadikan jalan untuk menemukan masalah kesejahteraan dan ketertindasan agar konflik kekerasan tidak terus muncul. Sekali lagi, fungsi agama adalah untuk mencerahkan kehidupan manusia. Bukan sebagai komiditas murah yang diperjualbelikan untuk dijadikan alat memuluskan kepentingan.


#keyakinan dan kepercayaan kita terhadap seseorang tidak tergantung dari mana asal agamanya, melainkan sikap moral yang dia perbuat dan cara dia menghargai sesama. 

                      🌿🌿🌿



Postingan populer dari blog ini

poster menjalani new normal

Rosmaida